Yogyakarta, 8 April 2025 — Semangat wakaf sebagai ladang amal jariyah kembali mewarnai gerakan dakwah Muhammadiyah. Pada Selasa sore (8/4), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta secara resmi menerima wakaf sebidang tanah beserta sebuah rumah dari keluarga almarhum Bapak Harjo Soeprapto. Wakaf tersebut kemudian diserahkan untuk dikelola sepenuhnya oleh Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) DIY, dan diresmikan sebagai Rumah Literasi NA (RALINA).
Prosesi penyerahan berlangsung khidmat di lokasi rumah wakaf, RW 008, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta, disaksikan oleh berbagai unsur persyarikatan: PWM, PWA, IPM, PWPM, IMM, serta warga sekitar RT 37, 38, dan 39. Penyerahan simbolik dilakukan oleh Bapak Istiarto, perwakilan keluarga pewakaf, kepada Ketua PWM DIY, Dr. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., yang kemudian meneruskannya kepada Ketua PWNA DIY, Syahdara Annisa Makruf.


Dalam sambutannya, Bapak Istiarto menyampaikan bahwa wakaf ini merupakan bentuk amal jariyah keluarga besar almarhum Harjo Soeprapto. “Kami berharap rumah ini bisa memberi manfaat berkelanjutan, khususnya dalam kegiatan dakwah dan sosial kemasyarakatan,” ujarnya. Ia juga menyinggung adanya kendala administratif dalam proses legalitas wakaf, yang akhirnya dapat diselesaikan dengan baik berkat kerja sama semua pihak.
PWM DIY menyambut hangat penyerahan ini. “Kami dukung penuh pemanfaatan rumah ini sebagai sarana dakwah, edukasi, dan kegiatan sosial. Bahkan warga sekitar pun dipersilakan menggunakan untuk keperluan komunitas seperti rapat RT,” terang Bendahara PWM DIY, Abdul Latief Baedhowi, S.Ag., M.M.

Ketua PWNA DIY, Syahdara Annisa Makruf, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa rumah wakaf ini akan menjadi titik sentral aktivitas literasi dan pemberdayaan perempuan serta anak-anak. “RALINA akan menjadi ruang yang inklusif, menyatukan nilai-nilai keilmuan, empati, dan kolaborasi,” ungkapnya. Sebagai langkah awal, RALINA telah menerima 500 buku wakaf dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menandai komitmen awal dalam gerakan literasi.
Lebih dari sekadar rumah baca, RALINA akan difungsikan sebagai kantor sekretariat PWNA DIY dan basis program-program unggulan seperti BUANA (Badan Usaha milik NA), PASHMINA (Pelayanan Kesehatan milik NA), Educare, serta Family Learning Center (FLC). Kesemuanya mencerminkan orientasi gerakan Nasyiatul Aisyiyah dalam bidang literasi, kewirausahaan, kesehatan, dan ketahanan keluarga.
Kegiatan peresmian ditutup dengan tausyiah oleh Ketua PWM DIY, Dr. Ikhwan Ahada. Ia mengingatkan pentingnya ketulusan dalam amal wakaf. “Al-birru manittaqo, kebaikan sejati adalah yang berlandaskan ketakwaan. Niat baik harus ditindaklanjuti dengan kerja nyata yang ikhlas,” pesannya. Ia juga menekankan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan terbuka yang siap bersinergi demi kesejahteraan umat.
Dengan hadirnya RALINA, diharapkan semangat wakaf terus tumbuh dalam gerakan dakwah kultural Muhammadiyah. Rumah ini bukan sekadar bangunan, melainkan simbol peradaban yang terus hidup dari niat baik, dikelola dengan amanah, dan berdampak luas bagi masyarakat.